Demi menolong masyarakat yang tertular dan mencegah
meluasnya wabah penyakit maka didirikanlah “Balai Pengobatan” dengan memakai
cara pengobatan tradisional Tiong Hoa. Setiap hari pasien dalam jumlah besar
berbondong-bondong datang untuk berobat.
Pada
tahun yang sama, muncul berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Hindia-Belanda. Peraturan-peraturan ini sangat mengekang kehidupan etnis Tiong
Hoa. Untuk menyampaikan informasi tentang peraturan-peraturan ini sekaligus
mencegah terjadinya pelanggaran yang berakibat merugikan etnis Tiong Hoa, maka
didirikanlah kantor pusat informasi pada
tahun 1837 yang dinamakan “Tsi Lam Tsai”. Tsi berarti jari telunjuk, Lam berarti
selatan dan Tsai artinya gedung, sedangkan penggabungan aksara Tsi dan Lam
berarti Kompas (petunjuk arah mata angin), dengan demikian Tsi Lam Tsai dapat
diartikan sebagai Kantor Layanan Informasi atau dahulu dikenal sebagai “Badan
Pengoendjoek”.
Selain
itu, Tsi Lam Tsai juga mengemban tugas sebagai pengawas kelenteng-kelenteng, membantu warga yang meninggal dunia dalam
kondisi miskin dan terlantar, serta mengurusi pemakaman Tiong Hoa.
Tsi
Lam Tsai ditetapkan sebagai Vereeniging atau Perkumpulan berdasarkan Keputusan
Gouvernemente Besluit, tanggal 28 September 1892, nomor 9, dan dimuat dalam
Javasche Courant pada tanggal 4 Oktober 1892, nomor 80, hal 837.
Selanjutnya
untuk menyesuaikan perkembangan yang terjadi di negara kita, maka pada tanggal
11 Juni 1963 didirikanlah Yayasan Tjie Lam Tjay disamping Perkumpulan Tsi Lam
Tsai. Tugas Yayasan yang terutama adalah membantu kinerja Perkumpulan.
Setelah
terbitnya UU Yayasan, maka pada tanggal 13 September 2010 Yayasan Tjie Lam Tjay
melakukan penyesuaian sebagai Badan Hukum Yayasan dengan terbitnya surat
keputusan Menteri Hukum dan HAM No. AHU-1622.AH.01.04.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar